 
                    Ulkus dekubitus gigi anak adalah luka traumatik di jaringan lunak mulut (biasanya gusi atau pipi bagian dalam) yang disebabkan oleh tekanan atau gesekan mekanis berulang dari gigi, terutama saat tumbuh gigi susu, adanya gigi patah, atau sisa akar yang belum tercabut.
Luka ini tampak seperti sariawan putih berbatas tegas, dan sering menyebabkan nyeri saat makan atau bicara, terutama pada anak-anak usia balita hingga sekolah dasar.
Menurut Italian Journal of Pediatrics (2021), ulkus traumatik adalah jenis ulkus rongga mulut paling umum pada anak, terutama akibat trauma berulang oleh gigi atau benda asing.Ulkus dekubitus termasuk ke dalam kategori traumatic ulcer, yaitu luka terbuka pada mukosa mulut akibat tekanan mekanik yang berkepanjangan. Ciri khas luka ini:
Berikut penyebab utama berdasarkan hasil temuan klinis:
Gigi susu yang tumbuh miring atau tidak tepat posisinya sering menekan gusi atau pipi bagian dalam, menciptakan gesekan berulang.
Menurut skripsi klinis Poltekkes Bandung (2015), sisa akar gigi susu yang tertinggal menjadi faktor utama ulkus dekubitus karena ujung tajam akar menyebabkan trauma jaringan lunak.
Gigi yang patah dan tidak segera ditangani akan menyebabkan luka mekanik yang memicu ulkus, apalagi jika anak terus menggigit di area tersebut.
Kondisi oklusi traumatik, seperti yang dijelaskan dalam e-GiGi UNSRAT, meningkatkan risiko terjadinya ulkus karena tekanan tidak merata saat anak mengunyah.
Anak yang memiliki kebiasaan menggigit bibir atau benda keras (seperti mainan) juga berisiko tinggi mengalami ulkus traumatik.
Kenali tanda-tandanya:
Penanganan ulkus dekubitus harus fokus pada menghilangkan penyebab trauma dan mempercepat proses penyembuhan:
Pemeriksaan menyeluruh diperlukan untuk menentukan apakah ulkus berasal dari akar gigi, maloklusi, atau tumbuh gigi.
Jika ulkus disebabkan oleh gigi patah atau akar yang tertinggal, pencabutan adalah solusi paling efektif untuk menghilangkan sumber tekanan.
Kasus seperti ini terbukti sembuh dalam 7–10 hari setelah gigi yang menjadi penyebab dihilangkan (BDJ, 2017).Penggunaan salep kortikosteroid ringan (seperti triamcinolone) bisa mempercepat penyembuhan jika disarankan oleh dokter gigi.
Jaga area mulut tetap bersih:
Berikan makanan lembut dan hindari makanan asam, pedas, atau tajam sampai luka sembuh.
Kontrol gigi anak setiap 3–6 bulan untuk mencegah masalah lanjutan seperti maloklusi dan persistensi akar.
Segera bawa anak ke dokter gigi jika:
Ulkus dekubitus gigi anak adalah luka traumatik yang serius jika dibiarkan.
Beda dari sariawan biasa, luka ini disebabkan oleh tekanan fisik dari gigi atau akar yang bermasalah. Pemeriksaan rutin ke dokter gigi anak sangat penting untuk mencegah komplikasi dan memastikan pertumbuhan gigi berjalan normal.
Konsultasikan ke Poli Gigi Alkindi jika kamu mengalami gejala diatas. Periksa sebelum terlambat ya